TUGAS
MK: KEWARGANEGARAAN
DEMOKRASI
SEMESTER
: 2 (satu)
Kampus
J1 Kalimalang
Nama
: Tania Harnum
Rachmawati
NPM
: 5A214656
Kelas
:1DF03
UNIVERSITAS GUNADARMA
A. Sejarah Demokrasi
a.
Sejarah
Demokrasi di Dunia
Demokrasi di Abad-Abad Pertengahan
Kekristenan
dengan pengaruh ajaran Alkitab bahwa manusia diciptakan setara di mata Tuhan,
tertanam kuat dalam masyarakat abad-abad pertengahan, pemikiran demokratis
tentang kesetaraan dapat dimengerti oleh banyak orang. Abad pertengahan
mengambil bentuk lain dari pemerintahan yang disebut feodalisme (masyarakat
memiliki hak-hak tertentu dan feodalisme mengembangkan sistem peradilan untuk
membela hak-hak tersebut.
Demokrasi di Inggris
Tahun 1215, Magna Carta ditanda tangai hasil pemaksaan para
bangsawan terhadap Raja John yang kemudian terciptalah Parlemen atau Badan
pembuat hukum yang menyatakan bahwa hukum tertulis lebih berkuasa daripada raja
dengan demikian kekuasaan keluarga kerajaan mulai dibatasi dan rakyat mulai
mendapat sebagian kekuasaan. Selanjutnya kekuasaan Parlemen semakin menguat
dengan munculnya berbagai peraturan yang membatasi kekuasaan raja. Semkia
nkuat Parlemen, semakin banyak hak hak rakyat untuk menyatakan pendapatnya.
dasar-dasar demokrasi Inggris inilah yang mengilhami dan mempengaruhi
pemerintahan maerika Serikat.
Jalan Menuju Demokrasi modern
Revolusi Amerika adalah kejadian penting lain dalam sejarah demokrasi.
Deklarasi Kemerdekaan tahun 1776 Tohams Jefferson mengakui pengaruh John Locke
dan Rousseau dalam penyusunan dokumen kemerdekaan. Dari Locke diambil pemikiran
tentang semua manusia diciptakan setara bahwa manusia punya hak hidup,
kemerdekaan dan mengejar kebahagiaan. Lalu dari Rousseau diambil pemikiran
bahwa rakyat semua orang dapat mengadakan perlawanan menghadapi pemerintah
manakala pemerintah tidak menghargai hak-hak tersebut.
Revolusi Perancis membuka jalan pada pemikiran bahwa kemerdekaan
terjadi setelah cabang-cabang pemerintahan legislatif, yudikatif dan eksekutif
dipisahkan. Rakyat Perancis menggulingkan raja, kemudian menetapkan ‘Deklarasi
Hak-hak Manusia’ dalam hal kemerdekaan, hak milik, keamanan, dan penolakkan
kepada penindasan.
Di seluruh dunia, revolusi mulai bermunculan melawan monarkhi,
dan pemerintahan demokratis mulai menjamur. Sebelum abad ke 19 berakhir, hampir
semua morarkhi Eropah barat telah mengadopsi suatu konstitusi yang membatasi
kekuasaan keluarga kerajaan dan memberikan sebagian kekuasaan kepada rakyat.
Demokrasi menjadi semakin populer. Sampai tahun 1950 hampir setiap negara yang
independent memiliki pemerintahan yang memiliki beberapa prinsip dan cita-cita
demokrasi. Bangsa yang dijadikan model dari prinsip-prinsip tersebut adalah
Amerika Serikat.
Demokrasi Amerika
Demkorasi Amerika modern adalah dalam bentuk suatu republik demokratik
atau demokrasi perwakilan. Suatu demkorasi perwakilan muncul di Amerika Serikat
sebab penduduk baru sudah muak dengan pajak tanpa perwakilan dan mereka
menginginkan sistem yang lebih fair dimana orang bisa bersuara untuk mengatur negara.
Mereka menginginkan demokrasi perwakilan dimana perwakilan yang dipilih yang
akan mengatur pemerintahan. Para perwkailan tersebut dipilih dengan pemikiran
bahwa mereka akan secara tepat mewakili konstituen mereka, tetapi dalam
kejadian di mana thal ini tidak terjadi, pemerintah Amerika Serikat dibagi
menjadi 3 cabang untuk mengawasi penyelewengan. Ketiganya adalah eksekutif,
legislatif dan yudikatif. Tidak ada satupun yang memiliki kekuasaan absolut.
Ketiga cabang pemerintahan tersebut dimaksudkan sebagai cara untuk menghindari
tirani mayoritas
b.
Sejarah Demokrasi di Indonesia
Demokrasi
Kerakyatan Pada Masa Revolusi
Periode panjang pergerkan nasional
yang didominasi oleh muncuolnya organisasi modern digantikan periode revolusi
nasional. Revolusi yang menjadi alat tercapainya kemerdekaan merupakan kisah
sentral sejarah indonesia. Semua
usaha untuk mencari identitas (jati) diri, semangat persatuan guna
menghadapi kekuasaamn kolonial, dan untuk membangun sebuah tatanan sosial yang
adil akhirnya membuahkan hasil dengan diproklamasikannya kemerdekaan indonesia
pada tanggal 17 Agustus 1945.
Pada masa revolusi 1945 – 1950 banyak kendala yang dihadapi bangsa indonesia, misalnya perbedaan-perbedaan antara kekuatan-kekuatan perjuangan bersenjata dengan kekuatan diplomasi, antara mereka yang mendukung revolusi sosial dan mereka yang menentangnya dan antara kekuatan islam dalam kekutan sekuler. Di awal revolusi tidak satupun perbedaan di antara bangsa indonesia yang terpecahkan. Semua permasalahan itu baru dapat diselesaikan setelah kelompok-kelompok kekuatan itu duduk satu meja untuk memperoleh satu kata sepakat bahwa tujuan pertama bangsa indonesia adalah kemerdekaan bangsa indonesia. Pada akhirnya kekuatan-kekuatan perjuangan bersenjata dan kekuatan diplomasi bersama-sama berhasil mencapai kemerdekaan.
Pada masa revolusi 1945 – 1950 banyak kendala yang dihadapi bangsa indonesia, misalnya perbedaan-perbedaan antara kekuatan-kekuatan perjuangan bersenjata dengan kekuatan diplomasi, antara mereka yang mendukung revolusi sosial dan mereka yang menentangnya dan antara kekuatan islam dalam kekutan sekuler. Di awal revolusi tidak satupun perbedaan di antara bangsa indonesia yang terpecahkan. Semua permasalahan itu baru dapat diselesaikan setelah kelompok-kelompok kekuatan itu duduk satu meja untuk memperoleh satu kata sepakat bahwa tujuan pertama bangsa indonesia adalah kemerdekaan bangsa indonesia. Pada akhirnya kekuatan-kekuatan perjuangan bersenjata dan kekuatan diplomasi bersama-sama berhasil mencapai kemerdekaan.
Demokratisasi
Dalam Demokrasi Parlementer
Pada umumnya kabinet dalam masa pra
pemilu tahun 1955 tidak dapat bertahan lebih lama dari rata-rata delapan bulan
dan hal ini menghambat perkembangan ekonomi dan politik oleh karena pemerintah
tidak mendapat kesempatan dalam untuk melaksanakan programnya. Pemilu tahun
1955 tidak membawa stabilitas yang diharapkan, malah perpecahan antara
pemerintah pusat dengan pemerintah daerah tidak dapat dihindarkan.
Faktor-faktor tersebut mendorong presiden soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden
5 Juli 1959 yang menentukan berlakunya kembali UUD 1945. Dengan demikian masa
demokrasi berdasarkan sistem parlementer berakhir.
Mengingat kondisi yang harus di hadapi pemerintah indonesia pada kurun waktu 1950-1959, maka tidak mengherankan bahwa pelaksanaan demokrasi mengaklami kegagalan karena dasar untuk dapat membangun demokrasi hampir tidak dapat ditemukan. Mereka yang tahu politik hanya sekelompok kecil masyarakat perkotaan. Para politisi jakarta, meskipun mencita-citakan sebuah negara demokrasi. Kebanyakan adalah kaum elite yang menganggap diri mereka sebagai pengikut suatu budaya kota yang istimewa. Mereka bersikap paternalistik terhadap orang-orang yang kurang beruntung yakni masyarakat pedesaan. Tanggung jawab mereka terhadap struktur demokrasi parlementer yang merakyat adalah sangat kecil. Banguan indah sebuah demokrasi parlementer hampir tidak dapat berdiri dengan kokoh.
Mengingat kondisi yang harus di hadapi pemerintah indonesia pada kurun waktu 1950-1959, maka tidak mengherankan bahwa pelaksanaan demokrasi mengaklami kegagalan karena dasar untuk dapat membangun demokrasi hampir tidak dapat ditemukan. Mereka yang tahu politik hanya sekelompok kecil masyarakat perkotaan. Para politisi jakarta, meskipun mencita-citakan sebuah negara demokrasi. Kebanyakan adalah kaum elite yang menganggap diri mereka sebagai pengikut suatu budaya kota yang istimewa. Mereka bersikap paternalistik terhadap orang-orang yang kurang beruntung yakni masyarakat pedesaan. Tanggung jawab mereka terhadap struktur demokrasi parlementer yang merakyat adalah sangat kecil. Banguan indah sebuah demokrasi parlementer hampir tidak dapat berdiri dengan kokoh.
Demokratisasi Dalam Demokrasi Terpimpin
Pada masa ini terdapat beberapa
penyimpangan terhadap ketentuan UUD 1945, misalnya partai-partai politik
dikebiri dan pemilu ditiadakan. Kekuatan-kekuatan politik yang ada berusha
berpaling kepada pribadi Soekarno untuk mendapatkan legitimasi, bimbingan atau
perlindungan. Pada tahun 1960, presiden Soekarno membubarkan DPR hasil pemilu
1955 dan menggantikanya dengan DPRGR, padahal dalam penjelasn UUD 1945 secara
ekspilisit ditentukan bahwa presiden tidak berwenang membubarkan DPR.
Melalui demokrasi terpimpin Soekarno
berusaha menjaga keseimbangn politik yang mherupakan kompromi antara
kepentingan-kepentingan yang tidak dapat dirujukan kembali dan memuaskan semua
pihak. Meskipun Soekarno memiliki pandangan tentang masa depan bangsanya,
tetapi ia tidak mampu merumuskan sehingga bisa diterima oleh pimpinan nasional
lainnya. Janji dari demokrasi terpimpin pada akhirnya tidak dapat terealisasi.
Pemberontakan G 30 S/PKI tahun 1965 telah mengakhiri periode demokrasi
terpimpin dan membuka peluang bagi dilaksanakannya demokrasi Pancasila.
Demokratisasi
Dalam Demokrasi Pancasila
Pada tahun 1966 pemerintahan Soeharto yang
lebih dikenal dengan pemerintahan Orde Baru bangkit sebagai reaksi atas
pemerintahan Soekarno. Pada awal pemerintahan orde hampir seluruh kekuatan
demokrasi mendukungnya karena Orde Baru diharapkan melenyapkan rezim lama.
Soeharto kemudian melakukan eksperimen dengan menerapkan demokrasi Pancasila.
Inti demokrasi pancasila adalah menegakkan kembali azas negara hukum dirasakan
oleh segenap warga negara, hak azasi manusia baik dalam aspek kolektif maupun
aspek perseorangan dijamin dan penyalahgunaan kekuasaan dapat dihindarkan
secara institusional. Dalam rangka mencapai hal tersebut, lembaga-lembaga dan
tata kerja orde baru dilepaskan dari ikatan-ikatan pribadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar