MATERI
14
14 .1Benturan dengan kepentingan
masyarakat
Proses produksi
seringkali menyebabkan benturan kepentingan (masyarakat dengan perusahaan).
Terjadi pada berbagai tingkat perusahaan (besar, menengah dengan perusahaan ).
Benturan ini terjadi kerap kli karena perusahaan menimbulkan polusi (udara,
air, limbah, suara bahkan mental kejiwaan )
Klasifikasi aspek
pendorong tanggung jawab social dalam menunaikan tanggung jawab social,
perusahaan dituntut untuk menghindari etika bisnis. Hal-hal pendorong
dilaksanakannya etika bisnis :
- Dorongan dari pihak luar, dari lingkungan masyarakat seringkali menghadapi kendala berupa adanya biaya tambahan yang kadang cukup besar bagi perusahaan dan diperhitungkan biaya tambahan untung-rugi usaha
- Dorongan dari dalam bisnis itu sendiri, sisi humanisme pebisnis yang melibatkan rasa,karsa,karya yang ikut mendorong diciptakanya etika bisnis yang baik dan jujur. Penerapan prinsip manejemen terbuka hubungan industrial pancasila, pengendalian mutu terpadu dengan gugus kendali mutunya merupakan contoh penerapan manejemen yang berorientasi hubungan kemanusian.
14.2Dorongan tanggung
jawab sosial
Klasifikasi masalah
social yang mendorong pelaksanaan tanggung jawab social pada sebuah bisnis
sebagai berikut :
Penerapan manajemen
orientasi kemanusian kegiatan intern yang muncul bersifat sangat
kaku,keras, zakeliyl ( saklek ) , birokratik, dan otoriter. Prosedur
administrasi serta jenjang kewenangan yang berbelit-berbelit sering menyebabkan
tekanan batin bagi para pebisnis maupun pahak lain yang berhubungan kurang
manusiawi pun kerap terjadi antara perusahaan dengan pihak luar (
pelanggan,masyarakat umum )
Manfaat penerapan
manajemen orientasi kemanusiaan
Penerapan akan menimbulkan hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antara pelaku bisnis dan pihak luar secara rinci, manfaat tersebut adalah :
Penerapan akan menimbulkan hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antara pelaku bisnis dan pihak luar secara rinci, manfaat tersebut adalah :
-
Peningkatan moral kerja karyawan yang
berakibat membaiknya semangat dan produktivitas kerja
-
Adanya partisipasi bawahan dan timbulnya
rasa ikut memiliki sehingga tercipta kondisi manajemen partisipasif.
-
Penurunan absen karyawan yang disebabkan
kenyaman kerja sebagai hasil hubungan kerja yang menyenangkan dan baik.
-
Peningkatan mutu produksi yang diadakan
oleh terbentuknya rasa percaya diri karyawan.
-
Kepercayaan konsumen yang meningkatkan
dan merupakan dasar bagi perkembangan selanjutnya dari perusahaan.
Ekologi
dan gerakan pelestarian lingkungan
Ekologi,
yang menitikberatkan pada keseimbangan antara manusia dan alam lingkunganya
banyak dipengaruhui oleh proses produksi. Sebagai contoh maraknya penebangan
hutan sebagai bahan dasar industry perkayuan. Perburuan kulit ular yang
diperuntukan industry kerajinan kulit. Penangkapan ikan dengan menggunakan
bahan peledak maupun racun yang merusak alam sekitar.
Penghematan
energi
Pengurasan
secara besar-besaran energy yang berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui seperti minyak,batubara dan gas telah banyak terjadi. Kesadaran
bahwa sumber daya tersebut tidak dapat diperbaharui telah mendorong
dilaksanakanya proses efisiensi serta mencari pengganti sumber daya tersebut.
Yang dapat disebut dengan sumber energy alternative diantaranya adalah
pemanfaatan tenaga surya,nuklir,angin,air serta laut.
Partisipasi
pembangunan bangsa
Kesadaran
masyarat pebisnis terhadap suksesnya pembangunan sangat diperlukan. Karena
denag adanya kesadran tersebut, akan membantu pemerintah menangani masalah
pengangguran dengan cara ikut melibatkan penggunaan tenaga kerja yang ada,
sebagai bentuk tanggung jawab social pada lingkungan sekitar perusahaan
beroprasi.
Gerakan
kosumerisme
Awal
perkembangannya tahun 1960an di Negara barat yang berhasil memberlakukan
undang-undang perlindungan konsumen yang meliputi beragam aspek,mulai dari
perlindungan atas praktik penjualan paksa samapi pemberian izin lisensi bagi
para petugas reparasi alat rumah tangga,
-
Memperoleh perhatian and tindakan nyata
dari kalangan bisnis terhadap keluhan konsumen atas praktek bisnisnya
-
Pelaksanaan strategi
advertensi/periklanan yang realistic dan mendidik serta tidak menyesatkan
masyarakat.
-
Disenggarakan panel-panel diskusi antara
wakil konsumen dengan produsen
-
Pelayalan purna jual lebih baik
-
Berjalannya proses public relation ( PR
) yang lebih menitikberatkan pada kepuasa konsumen dari pada promosi semata.
14.3
Etika bisnis
Merupakan penerapan
secara langsung tanggung jawab social suatu bisnis yang timbul dari dalam
perusahaan itu sendiri. Etika pergaulan dalam melaksakan bisnis disebut etika
pergaulan bisnis.
·
Hubungan antara bisnis dengan
langganan/kosumen
Merupakan pergaulan antara konsumen dengan produsen
dan paling banyak ditemui. Berikut beberapa contohnya :
·
Kemasan yang berbeda-beda menyulitkan
kosumen untuk membandingkan harga terhadap produk
·
Kemasan membuat konsumen tidak dapat
mengetahui isi didalamnya, sehingga diperluka penjelasan tentang isi serta
kandungan yang terdapat dalam produk tersebut.
·
Promosi, terutama iklan merupakan
gangguan etis tang paling utama.
·
Pemberian servis dan garansi sebagai
bagian dari layanan purna jurnal.
·
Hubungan dengan karyawan
Bentuk hubungan ini meliputi : penerimaan (
recruitmen ), latihan ( training ), promosi, transfer, demosi maupun
pemberhenti ( termination ). Dimana semua bentuk hubungan tersebut harus
dijalan secara objektif dan jujur.
·
Hubungan antara bisnis
Pemberian informasi hubungan yang terjadi diantara
perusahhan, baik perusahaan kolega,pesaing,penyalur,grosir maupun
distributornya.
·
Hubungan dengan investor
Pemberian informasi yang benar terhadap investor
maupu calon investor merupakan bentuk hubungan ini. Sehingga dapat menghimdari
pengambilan keputusan yang keliru.
·
Hubungan dengan lembaga-lembaga keuangan
Hubungan dengan lembaga keuangan, terutama jawatan
pajak pada umumnya merupakan hubungan yang bersifat financial, berkaitan dengan
penyusunan laporan keuangan. Pelaksanaan tanggung jawab social merupakan
penerapan dan pelaksanaan kepedulian bisnis terhadap lingkungan serta mengikuti
etika bisnis. Penerapan etika bisnis adalah maksud dari konsep stakcholder yang
berlawan dengan konsep stockholder.
14.4 Bentuk-bentuk tanggung jawab
social suatu bisnis
Penjabaran dari
kepedulian social dari suatu bisnis berbentuk pelaksanaan tanggung jawab social
bisnis. Sejalan dengan itu dapat dilihat behwa semakin tinggi tingkat
kepedulian social suatu bisnis maka semakin mengingkat pula pelaksanaan praktek
bisnis etika dalam masyarakat.beberapa bentuk pelaksanaan tanggung jawab social
yang dapat kita temui di Indonesia adalah :
a.
Pelaksanaan
hubungan industrial pancasila ( HIP )
Kesepakatan Kerja Bersama ( KKB ) merupakan bentuk
pelaksanaan yang telah banyak dijalankan pengusahan dengan karyawannya dan
dituangkan dalam buku. Dimana diatur kewajiban dan hak masing-masing pihak.
Beberapa contoh hak karyawan adalah cuti, tunjangan hari raya,dan pakaian
kerja.
b.
Analisis
mengenai dampak lingkungan ( AMDAL )
Penangan limbah industry sebagai bagian dari
produksi sebagai bentuk partisipasi lingkungan
c.
Penerapan
prinsip kesehatan dan keselamatan kerja ( K3 )
Penekanan pada factor keselamatan pekerja dengan
mempergunakan alat-alat yang berfungsi menjaga keselamatan, seperti topi
pengaman,masker pelindung maupun pakaian khusus lainya.
d.
Perkebunan
inti rakyat ( PIR )
System perkebunan yang melibatkan besar milik Negara
dan kecil milik masyarakat. Perkebunan besar berfungsi sebagai inti dan motor
penggerak perkebunan dimana semua bahan bakunya diambil dari perkebunan kecil
di sekitarnya yang berfungsi sebagai plasma.
e.
System
bapak anak-anak angkat
System ini melibatkan pengusaha besar yang
mengangkat penguysaha kecil/menengah mitra kerja yang harus mereka bina
terkadang hal ini menyebabkan masalah kepada pengusaha oleh karena itu dibutuhkan
kesadaran tinggi dalam pelaksannanya.
14.5
BISNIS INTERNASIONAL
Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang
dilakukan antara Negara yang satu dengan Negara yang lain. Bisnis terdiri dari
berbagai macam tipe, dan, sebagai akibatnya, bisnis dapat dikelompokkan dengan
cara yang berbeda-beda. Kalsifikasi bisnis berdasarkan aktivitas yang
dilakukannya dalam menghasilkan keuntungan adalah sebagai berikut:
- Manufaktur adalah bisnis yang memproduksi produk yang berasal dari barang mentah atau komponen-komponen, kemudian dijual untuk mendapatkan keuntungan. Contohnya perusahaan yang memproduksi barang fisik seperti mobil atau pipa.
- Bisnis jasa adalah bisnis yang menghasilkan barang intangible (tak berwujud), dan mendapatkan keuntungan dengan cara meminta bayaran atas jasa yang mereka berikan. Contohnya adalah konsultan dan psikolog.
- Pengecer dan distributor adalah pihak yang berperan sebagai perantara barang antara produsen dengan konsumen. Kebanyakan toko dan perusahaan yang berorientasi-konsumen adalah distributor atau pengecer.
- Bisnis pertanian dan pertambangan adalah bisnis yang memproduksi barang-barang mentah, seperti tanaman atau mineral tambang.
- Bisnis finansial adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dari investasi dan pengelolaan modal.
- Bisnis informasi adalah bisnis menghasilkan keuntungan terutama dari penjualan-kembali properti intelektual (intelellectual property).
- Utilitas adalah bisnis yang mengoperasikan jasa untuk publik, seperti listrik dan air yang biasanya didanai oleh pemerintah.
- Bisnis real estate adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan dengan cara menjual, menyewakan, dan mengembangkan properti, rumah, dan bangunan.
- Bisnis transportasi adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dengan cara mengantarkan barang atau individu dari sebuah lokasi ke lokasi yang lain.
1.
Hakikat Bisnis Internasional
Seperti tersebut diatas bahwa Bisnis internasional
merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan melewati batas negara. Transaksi
bisnis seperti ini merupakan transaksi bisnis internasional (International
Trade). Transaksi bisnis itu dilakukan oleh suatu perusahaan dalam suatu negara
dengan perusahaan lain atau individu di negara lain disebut Pemasaran
Internasional atau International Marketing. Pemasaran internasional berbeda
dengan Bisnis Internasional, yaitu :
- Perdagangan Internasional (International Trade)
Dalam
perdagangan internasional yang merupakan transaksi antar Negara itu biasanya
dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan cara ekspor dan impor. Dengan
adanya transaksi ekspor dan impor tersebut maka timbul neraca perdagangan antar
negara (balance of tread).Suatu Negara dapat memiliki surplus seraca
perdagangan atau devisit neraca perdagangannya. Neraca perdagangan yang surplus
menunjukan keadaan dimana Negara tersebut memiliki nilai ekspor yang lebih
besar dibandingkan dengan nilai impor yang dilakukan dari negara partner
dagangnya. Dengan neraca perdagangan yang mengalami surplus ini maka apabila
keadaan yang lain konstan maka aliran kas masuk ke Negara itu akan lebih besar
dengan aliran kas keluarnya ke Negara partner dagangnya tersebut. Besar
kecilnya aliran uang kas masuk dan keluar antar negara disebut neraca
pembayaran (balance of paymnets). Jika neraca pembayaranmengalami surplus,
dikatakan bahwa negara mengalami pertambahan devisa. Sebaliknya apabila negara
itu mengalami devisit neraca perdagangannya maka berarti nilai impornya
melebihi nilai ekspor yang dapat dilakukannya dengan negara lain. Jadi, negara
tersebut mengalami devisit neraca pembayaran dan menghadapi pengurangan devisa
Negara.
- Pemasaran International (International Marketing)
Pemasaran
internasional yang merupakan keadaan suatu perusahaan dapat terlibat dalam
suatu transaksi bisnis dengan negara lain, perusahaan lain ataupun masyarakat
umum di luar negeri. Transaksi bisnis internasional ini pada umumnya merupakan
upaya untuk memasarkan hasil produksi di luar negeri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar