Sabtu, 17 Januari 2015

it's me and my life


Tak terasa 19 tahun sudah raga ini mengiringi langkah takdir. Entah berapa lama lagi suratan takdir mengijinkan mata ini melihat indahnya lukisan kehidupan cipataanNYA, telinga ini dapat mendengar nada-nada kehidupan ciptaanNYA, hati ini dapat merasakan damainya kehidupan ciptaanNYA. Hidup sesungguhnya belum dirasakan. Gerbang kehidupan yang sesungguhnya tanpa disadari terbuka sedikit demi sedikit seiring waktu yang terus bejalan. Kapan gerbang itu sepenuhnya akan terbuka?hanya catatan takdir Tuhan lah yang tau jawabnya.
Suka duka silih berganti menjadi kawan. Tawa canda datang sebagai obat pelipur lara. Air mata tercipta sebagai ekspresi pengeluaran rasa. Sehat bukan berarti tidak ada luka. Tersenyum bukan berarti bahagia. Air mata tak selalu kesedihan. Buka hanya lidah yang tak bertulang,hati pun tak miliki tulang yang membuatnya menjadi seorang penipu. Namun itulah manusia dengan segala kekurangan dan kelebihan yang diberikan Sang Pencipta.
Entah berapa kata syukur yang telah terucap. Entah berapa banyak kata terimakasih yang bibir ini katakan. Entah berapa banyak kebahagian yang telah Tuhan berikan untuk kita. Entah dan entah lah yang dapat diucapkan sebongkah daging bodoh ini. Bodoh karna masih sering menanyakan keadilan hidup. Bodoh karna sering mengeluh. Bodoh karna masih sering melupakan Sang Penciptanya. Ya memang saat ini saya masih bodoh!! Namun satu hal dibalik kebodahan saya,saya masih menyadari bahwa saya ini bodoh dan tidak berpura-pura pintar.
Saya sadar bahwa saya hidup untuk satu alasan. Alasan dimana saya diciptakan untuk menjadi bunga 
indah ditengah-tengah taman kehidupan. Menjadi air di luasnya gurun pasir. Menjadi bulan dalam 
gelapnya malam. Terdengar terlalu angkuh memang,but for this reason that makes me do my best in 
every moment of my life.
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar